SMK Negeri 2 Pariaman memiliki program revitalisasi. Lewat program ini, siswa tak hanya sekadar praktik, namun sudah disesuaikan dengan standar kebutuhan industri. Targetnya, selesai tamat, tak ada siswa yang menganggur. Teaching Factory, begitu kegiatan praktik yang berlangsung pada jurusan tata boga SMKN 2 Pariaman saat Padang Ekspres berkunjung, kemarin. Salah seorang siswi terlihat sibuk memasukan tepung, ragi ke dalam mixer kapasitas besar. Di sudut lain, terlihat siswi lain membagi adonan roti dalam bentuk bulatan kecil dan meletakannya di lemari khusus pengembang roti, prover. Dengan lemari standar industri ini, proses pengembangan roti lebih cepat. Jika dengan cara manual memakan waktu hingga 60 menit, dengan lemari ini cukup memakan waktu 15 menit saja.

“Lemari proving ini bahkan lebih canggih dibanding lemari proving saat saya praktik di salah satu pabrik roti di Padang. Lemari ini sudah standar industri besar, karena lebih efisien dan higienis,” ujar Tika Kemala Sari, siswi Tata Boga SMKN 2 Pariaman. Tika mengaku makin bersemangat saat belajar dengan sarana prasarana praktik yang sesuai dengan standar industri. Ia optimistis saat tamat nanti, tidak gagap lagi dengan peralatan industri. Di bawah bimbingan Ketua Jurusan Tata Boga SMKN2 Pariaman, Fitmiwati, ia bersama teman-temannya sudah meluncurkan produk makanan unggulan. Pizza Sala Lauak dan Rendang Bakso Ikan. Produk ini sudah dipasarkan di sekolah, di bazar-bazar, bahkan melalui Edostore, toko online yang dikelola teman-temannya di Jurusan Pemasaran.

Saat ini, menurut Fitmiwati, pihaknya tengah mengajukan proses sertifikasi halal dan BPOM. Ini penting karena agar bisa diterima di swalayan dan supermarket. Dengan demikian kapasitas produksi bisa lebih besar. Tak jauh beda dengan jurusan Tata Boga, siswa-siswi jurusan Pemasaran pun saat ini tengah bergiat-giatnya melakukan aktivitas penjualan. Tak main-main, proses penjualan mengacu pada dunia kerja. Siswa mengelola toko online yang diberi nama Edostore.

Siswa dibagi perkelompok, struktur organisasinya mengacu pada struktur organisasi perusahaan. Ada general manager, yang membawahi manager produk, manager IT, manager marketing komunikasi dan manager logistik. Proses pemilihan manager pun menyerupai standar perusahaan dipilih oleh mentor dari perusahaan nasional. Yudi Endrika,18, siswa jurusan Pemasaran yang berhasil terpilih menjadi GM Edostore ini menyebut ia memiliki tanggungjawab besar terhadap keberlangsungan Edostore, perusahaan online yang mereka kelola.

Jadi, ia harus memimpin para manager agar mampu mencapai target yang dibuat. Saat ini, sudah ada 200 produk. Mulai dari makanan, kerajinan hingga pakaian. Semuan barang berasal dari kerja sama dengan suplier dengan sistim bagi hasil. “Bulan ini kami publish dan kami sudah siap untuk menjual dengan target-target yang telah ditetapkan,” ujarnya. Sementara itu, prestasi pencapaian penjualan diraih oleh Olivia Almaeri,17, bekerja sama dengan PT Kulek Indonesia.

Olivia berhasil meraih penjualan tertinggi pada penjualan kunci rumah yang diproduksi oleh PT Decson. Ia berhasil mencapai penjualan hingga Rp12 juta. “Saya sangat tertantang dengan ajang penjualan ini. Saya yang awalnya pemalu menjadi percaya diri menjual produk dari face to face hingga online. Semua ilmu yang saya dapat dari pemasaran, langsung saya terapkan,” ujarnya.

Kepala SMKN 2 Pariaman, Arrahmi menyebutkan, revitalisasi SMKN 2 Pariaman sudah berlangsung sejak awal tahun 2018. Target program revitalisasi ini adalah tidak adanya siswa yang menganggur setelah menyelesaikan pendidikan di SMK. Dengan target siswa yang bekerja 60 persen, siswa yang berwirausaha 30 persen dan siswa yang melanjutkan ke perguruan tinggi 10 persen.

“Lulusan SMK diperuntukan untuk siap pakai/kerja dan mandiri. Karena saat ini lapangan kerja terbatas, maka setiap jurusan di SMK harus memiliki kemampuan marketing, menjual produk dan jasa,” ujarnya. Revitalisasi mengacu pada perbaikan kurikulum. Kurikulum dibuat berdasarkan apa yang dibutuhkan industri. Sehingga sarana dan prasarana praktik sesuai dengan standar Industri.

Dengan target menghasilkan lulusan yang mengacu kepada kompetensi 21, penuh inovasi, kreatif serta memiliki kemampuan problem solving atau menyelesaikan masalah.



SUMBER : https://padek.co/koran/padangekspres.co.id/read/detail/118152/Terapkan_Kurikulum_Berbasis_Kebutuhan_Industri